Postingan

  MEMBANGUN RINDU Suatu malam ketika suhu mendekati titik beku,  Sambil duduk bersila di tatami kita bercerita masalalu,  Ketika ratusan ribu bala tentaramu menyebrang laut, Menduduki Tanah Airku, Memperkosa perempuan membayonet ribuan saudaraku, Mempertontonkan kebengusan menyebar maut. Suatu malam ketika suhu mendekati titik beku, Sambil duduk bersila di tatami kita bercerita masa lalu, Ketika Nagasaki da Hiroshima menjelma laksana neraka, Dibom atom diluluh-lantakkan Amerika, Merenggut ratusan ribu nyawa dalam seketika, Menyisakan hibakusha menderita cacat sepanjang usia. Aku bertanya padamu tapi kau tak bisa menyahut, Atas nama apa dan untuk apakah bala tentaramu, Menduduki Tanah Aurku dan menyebar maut, Tapi sekaligus aku dan kau pun sama-sama bertanya, Atas nama apa dan untuk apakah pula Amerika, Membom ayom meluluh-lantakkan Nagasaki dan Hiroshima. Sambil duduk bersila di tatami kita bercerita masa lalu, Ketika Nagasaki dan Hiroshima menjelma laksana neraka, Dibom atom diluluh-l

hari guru nasional di era milenial

  HARI GURU NASIONAL DI ERA MILENIAL Desember 03, 2020  Rizky Aulia Amin 12 ips 3 Hari Guru adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru, dan diperingati pada tanggal yang berbeda-beda bergantung pada negaranya. Di beberapa negara, hari guru merupakan hari libur sekolah. Di Indonesia sendiri hari guru nasional diperingati setiap tanggal 25 November.     Anggota PGHB pada saat itu ialah para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Pada tahun 1932 PGHB berubah nama menjadi PGI (Persatuan Guru Indonesia). Tetapi tidak disukai oleh bangsa penjajah, karena penambahan kata Indonesia dianggap sebagai semangat persatuan dan kesatuan diantara tenaga pendidik serta para guru.     Setelah Belanda di geser posisinya oleh Jepang, Jepang melarang seluruh aktivitas PGI, melarang organisasi, dan menutup sekolah – sekolah yang ada di Indonesia pada saat itu. Namun 100 hari setelah merdeka tepatnya pada tanggal 24-25 November, Indonesia berhasil mengadakan Kongres Gur

respon internasional terhadap kemerdekaan RI

Nama: Rizky Aulia Amin Kelas: xii ips 3 Respon Internasional terhadap Kemerdekaan RI • Penolakan Belanda Belanda berkali-kali menolak kemerdekaan RI. Mereka bahkan melakukan aksi polisionil untuk merebut kembali wilayah Indonesia pada Agresi Militer I (1947) dan Agresi Militer II (1948). Berkali-kali clash, berkali-kali pula berlangsung perundingan, mulai Perjanjian Linggarjati (1946), Perjanjian Renville (1948), Perjanjian Roem-Royen (1949), hingga Konferensi Meja Bundar (1949). Pihak Belanda berkali-kali melakukan aksi polisionil dengan alasan ingin menertibkan kondisi keamanan Hindia Belanda dari para pemberontak. Maka tak heran Belanda kembali datang untuk alih-alih “menertibkan”. Belanda baru mengakui kedaulatan RI berkat resolusi Konferensi Menja Bundar pada 1949. Meski begitu, hasil kesepakatan KMB pun membagi wilayah Indonesia ke bentuk federasi, Republik Indonesia Serikat. RIS lantas dinyatakan berakhir pada tahun 1950. • Pengakuan Mesir Haji Agus Salim, AR Baswedan, Nazir